GENRE YG ANTI GERE

"Whats kind of music do ya like?"
"BRUTAL DUD CRET DEATH PROGRESSIVE CROSSOVER GROOVE TOTAL SARI...
"what ever....Lha nek sampeyan?"
"Saya BLACK POP cak...


Sungguh percakapan yg menyedihkan.

SUGENG RAWUH PORO SEDEREK SEDEREK...
Teringat saya di masa Taman Kanak - Kanak dulu di Bondalem, pernah dulu, pertama kalinya kita live performance di depan corong radio legendaris kota Magelang, R.S.P.D. ( ini nama stasiun radio lho, bukan nama band D.I.Y.) mirip C.B.G.B. ya?... hehehehe.
Ketika itu, begitu banyak anak anak kecil ingin menampilkan karya terbaiknya, mulai dari baca puisi, deklamasi, sampai nyanyi cicak cicak di dinding, rame, mirip gig kita sekarang, rock n roll minus atribut, lha ra duwe duwit hahahaha sangune we gur manggethol gur entuk permen dapros hahahaha, kembali ke topik, teringat sekali, kami dulu sungguh mencintai musik apa adanya, tanpa batasan genre, trend, dan paksaan dari mayor label (sangar) angger enak dirungokke dan cocok dengan selera kita, finish. Ndak usah diperdebatkan. Sehingga conversation kill di atas tidak perlu terjadi. Tapi entah begitu banyak orang melabeli dirinya dengan sederet trend fashion yg sangar sangar, tag line kaos yg chaos, bahkan pernah, suatu kali ketika saya sedang nyepeda di depan pasar bonpolo, melihat seorang tukang becak memakai kaos bergambar barongan dengan tagline wagu dan saru plus tidak intelek di bawahnya, ORA NJATHIL ORA MADHANG, ki yo opo rek... Mengapa setiap orang butuh tagline? Jawabannya, karena tagline adalah label, dan label adalah eksistensi! Begitu pula dengan genre...Lha, dan pertanyaan saya selanjutnya, Apakah anda butuh label? Ya jelas tidak,  anda kan indie! Indian maksudte, timbang Ndawir saya tan soyo uncontrolled, monggo kita nikmati dulu postingan awal saya yg maha heavy metal ini...Enjoy.

Wikipedia.org















1. Warkop DKI - nyanyian kode mp4
DOWNLOAD

Ndownloadnya, ndak usah sambil ndhredeg gitu, tenang ini gratis kok, ndak usah ninggalin ktp anda yg bukan ktp elektronik. Ok, see ya in da next post dude. salute!


1 komentar:

Galih Kusmawan 5 Maret 2015 pukul 22.27  

wah dompet saya malah ketinggalan di cakruk je, padahal ada surat kasbon dan utang piutang, wal bakal terekspose media lokal nich. Insane!

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.